Juni 2012

Tak perlu diributkan pada permasalahan ucapan Sayidina

Suatu masalah dalam agama yang nampaknya kecil tetapi pada hakikatnya besar, ialah masalah membaca “sayidina” ketika mengucapkan shalawat kepada nabi Muhammad saw.
Dikatakan kecil karena hanya menyangkut sepatah kata, tetapi besar karena masalah ini berhubungan langsung dengan pribadi nabi Muhammad Saw yang sangat dihormati.
Ulama-ulama sunny dan pengikut-pengikutnya memang dari dulu membiasakan diri
 

Zikir Dan Do'a

Sudah menjadi adat kebiasaan bagi Ummat islam, khususnya Ummat islam indonesia, membaca zikir yaitu kalimat-kalimat suci seperti :
ﻻ إله إﻻ الله ـ ﻻ إله إﻻ الله ـ ﻻ إله إﻻ الله

kalimat ini biasa dibaca bersama-sama atau sendiri-sendiri pada waktu sesudah mengerjakan sembahyang atau ketika mendo'a selamatan di rumah-rumah.
Biasanya dibaca sebanyak hitungan biji tasbih yaitu 100 x dan ada juga yang membaca 200 x atau 300 kali, sesuai dengan kesanggupan masing-masing.

Kalimat-kalimat dzikir itu banyak macamnya, diantaranya ada yang berbunyi :
 

Dalil-Dalil Berzikir

Ummat islam diperintahkan oleh Allah dan Rasul agar banyak-banyak berzikir ya'ni menyebut nama Allah dengan lisan dan dengan hati, baik ketika siang atau ketika malam.
Orang-orang tidak mau dzikir adalah orang yang sesat,pengikut hawa nafsu & tak pantas untuk diikut.
Banyak dalil yang shahih dalam alqur'an dan hadist yang menganjurkan supaya ummat islam seluruhnya tidak pandang bulu,kedudukan,usia supaya berdzikir kepada Tuhan yang menjadikannya.
Dalil-Dalil itu adalah :

DALIL KESATU :



 

Dalil-Dalil Tentang Anjuran Berdo'a

Berdo'a atau memohon kepada Allah adalah inti ibadah, ummat islam dengan tidak pandang derajat dan pangkat semuanya diperintahkan supaya banyak-banyak berdo'a kepada Tuhan siang dan malam.

Orang yang berdo'a seolah-olah bermunajat dengan Allah, berbisik dengan dia, dgn memakai kata-kata yang sopan, yang merendah, sebagai keadaannya orang-orang miskin yang meminta kepada orang-orang kaya.

Kedudukan do'a sangat tinggi dalam Ibadah Islam. Orang yang tidak mau berdo'a adalah orang-orang yang sombong, yang menganggap dirinya lebih tinggi, lebih pandai, lebih kaya dari tuhan.

Karena itu berdo'a dengan khusyu' dan tawadhu' sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Dibawah ini kami nukilkan beberapa dalil tentang berdo'a.
 

Menolak Syubhat Anti Zikir

kaum anti zikir mengemukakan beberapa dalil untuk memperkuat pendapat mereka yaitu :

DALIL KESATU

Tuhan berfirman, kata mereka yaitu :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya :’’Dan apabila telah selesai mengerjakan sembahyang maka bertebaranlah kamu diatas bumi dan carilah karunia Tuhan, supaya kamu menjadi beruntung” Al-Jumu’ah : 10).
Nah,, lihatlah kata mereka, Tuhan memerintahkan dalam ayat ini bahwa kalau telah selesai mengerjakan sembahyang maka bertebarlah, bukan duduk-duduk lagi membaca ini dan itu, orang-orang yang berzikir sesudah sembahyang menentang ayat ini, kata mereka.

Jawab kita
 

Hujjah 'Aqli Abi Hanifah Mengalahkan Syubhat Dahri


Sebuah hikayat yang terjadi pada masa Syeik Hamad yaitu guru Imam Hanafi, dimana pada waktu itu terjadilah suatu syubhat yang dilontarkan oleh seorang kafir yang bernama Dahri, yang sehingga semua ulama-ulama islam pada masa itu digoyangkan keimanan mereka dengan pertanyaan-pertanyaan aneh dan membingungkan yang dilontarkan oleh dahri.
Pada suatu hari dahri mengumpulkan semua ulama-ulama islam di dalam forum, guna dan tujuannya adalah untuk meminta hujjah (keterangan-keterangan) yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
olehnya, yaitu dia mengatakan : semua orang Islam mengatakan Allah itu wujud (ada) tetapi Allah tidak bertempat, bagaimana sesuatu yang ada tapi tidak bertempat...??? berikan hujjah kalian kepada saya ????
Namun ulama-ulama pada masa itu tidak sanggup untuk menyelesaikan persoalan tersebut,
 

Kisah Iblis La'natillah 'alaih Mencoba Keimanan Nabi Idris


Sudah menjadi suatu kelaziman bagi iblis la’natillah ‘alaihi dari zaman ke zaman selalu mengganggu manusia di dalam dunia ini supaya lalai dan luput daripada beribadat kepada Allah, karena itu sudah menjadi tujuan khusus bagi iblis, jangankan kita manusia biasa, para nabi-nabi Allah pun mereka goda dengan berbagai cara, walaupun hakikatnya mereka tidak sanggup memperdayakan para nabi-nabiyullah, karena para nabi-nabi tersebut sudah ma’shum disisi Allah Swt.
 

Menggugurkan Anak Dalam Kandungan (Aborsi)


Di zaman era globalisasi ini memang sudah kebiaasaan orang banyak dalam melakukan pekerjaan yang selalu berkiblat kepada dunia barat, bukan berdasarkan syariat islam lagi.
Bila dunia barat sedang maraknya sesuatu, pasti sesuatu tersebut akan cepat beredar ke negeri kita, dan kita akan berbangga-bangga melakukan hal yang bermotif barat tersebut, yang sehingga sedikit demi sedikit hukum agama islam akan pudar disebabkan budaya barat yang selalu kita praktekkan di dalam kehidupan tanpa menilik kepada hukum agama sedikit pun.


 

Qadha Sembahyang Merupakan Tuntutan

Ulama-ulama serta seluruh ummat islam mulai masa-masa dulu sampai sekarang berpendapat bahea sembahyang yang tertinggal wajib diqadha, dibayar, baik yang tertinggal karena lupa atau karena tertidur atau sengaja ditinggalkan.
Mengerjakan sembahyang yang tertinggal ialah dengan mengerjakan sembahyang buka dalam waktunya lagi, tetapi pada waktu dibelakangnya.
 

Tarawih menurut sunnah

 Suatu masalah agama yang menjadi perhatian juga setiap tahun ialah masalah tarawih. Sembahyang tarawih dikerjakan setiap tahun pada bulan ramadhan dan karena itu masalahnya tetap berulang tiap-tiap bulan ramadhan. Dulu-dulu orang islam indonesia sembahyang tarawih 20 raka'at dengan sepuluh kali salam, sesudah itu sembahyang witir 3 raka'at. Tetapi kemudian datang fatwa baru yang mengatakan bahwa raka'at sembahyang tarawih itu hanya 8 raka'at dengan 4 salam atau dengan 2 salam. 
Dikatakan pula bahwa yang 20 raka'at adalah bid'ah dan sesat.


 

Abuya Syaikh H. Muhammad Muda Waly al-Khalidy an-Naqsyabandy


Kelahiran
Syaikh Muda Waly al Khalidy dilahirkan di Desa Blang Poroh, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 1917. Beliau adalah putra bungsu dari Syaikh H. Muhammad Salim bin Malin Palito. Ayah beliau berasal dari Batu Sangkar, Sumatra Barat. Beliau datang ke Aceh Selatan selaku da`i. Sebelumnya, paman beliau yang masyhur dipanggil masyarakat Labuhan Haji dengan Tuanku Pelumat yang nama aslinya Syaikh Abdul Karim telah lebih dahulu menetap di Labuhan Haji. Tak lama setelah Syaikh Muhammad Salim menetap di Labuhan Haji, beliau dijodohkan dengan seorang
 

Ajarakallahu

بسم الله الرحمن الرحيم
Ajarakallahu khairul mu’minin
Kamoe kheun amin, tgk meudo’a
Sang-sang kateuhah jannatun na’im
Sidum nan yaqin kamoe meudo’a


                        Ohban geupasoe mayet lam kubu
                        Keunan troeh laju ‘azeub diteuka
                        Hana soe tulong hana soe bantu
                        Melainkan le peu yang ek meusampoe
 
 
Support : Al-Fata | Ijal Mantap |
Copyright © 2013. Goresan ijal mantap - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger