3. Sir Sayid Ahmad Khan

3. Sir Sayid Ahmad Khan

Di antara pemuka-pemuka gerakan modernisasi juga terdapat nama Sir Ahmad Khan. Buku-buku yang ditulis oleh golongan Modernisasi atau golongan salafi mengatakan juga, bahwa "sir" ini adalah salah seorang pemuka gerakan modernisasi agama.

A. SEJARAH RINGKASNYA . 

Ahmad Khan bin Muntaqa khan lahir di Delhi, india, tanggal 17 oktober 1817, nenek moyangnya
adalah org arab, mgkin dari Hadaramaut, yaitu datang ke India sewaktu raja2 Islam Mongol menguasai India.

Itulah sebabnya ia memakai gelar "sayid". Pada ketika itu inggris telah menguasai India, tetapi raja-raja Mongol yg namanya saja berkuasa, masih ada, belum dibubarkan oleh Inggris. Ahmad Khan ketika kecilnya hidup di lingkungan Istana, karena bapaknya adalah pegawai istana.


Bapaknya wafat setelah usia Ahmad Khan mencapai 19 tahun.

Pada tahun kedua dari wafat bapaknya, Ahmad Khan masuk menjadi pegawai pemerintahan kolonial Inggris. Ia diangkat jadi klerk di kantor pengadilan di Delhi.

Pada bulan desember tahun 1841 Ahmad Khan dinaikkan pangkatnya menjadi "MUNSIF" (pembantu ketua pengadilan) di Mainpuri. Ia ternyata seorang pegawai pemerintahan kolonial Inggris yg baik. Pada tahun 1847 ia mengarang sebuah buku bernama "ATSARUS SHANADID" (jejak pangeran), dimana ia terangkan dlm buku soal2 gedung yg tinggi2 di Delhi.

Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa prancis oleh GARCIN DE TASSY. Dengan sebab buku ini ia lebih dekat dengan Inggris, sehingga ia diangkat menjadi anggota Royal Asiatic Society di London, sebagai anggota kehormatan.

Tahun 1857 terjadi suatu pemberontakan dari rakyat india, baik yg hindu maupun yang islam melawan pemerintah Kolonial inggris, Ahmad Khan sebagai pegawai pemerintah kolonial berpihak kpd Inggris dari serbuan rakyat yang berontak.

Atas jasa-jasanya ini Sayid Ahmad Khan diberi bintang besar oleh inggris, yaitu "COMPANION OF THE STAR OF INDIA" Suatu kali Ahmad Khan berpidato :

"Pemerintah maharaja dan raja-raja dulu tidaklah bersesuaian dgn agama Hindu, maupun dengan Islam. Setelah hidup begini berzaman-zaman yg sebenarnya tidak lain perbudakan yang lembut, maka datanglah satu kuasa yang lebih tinggi lagi dari kuasa manapun di dunia dan meletakkan nasib India ke dalam tangan satu bangsa yang berpikiran luas dan berpendirian sesuai dengan budi & keadilah" (buku sayid ahmad khan, terbitan Djambatan jakarta, hal 16).

Nampaklah dari usaha dan tulisan-tulisan Ahmad Khan bahwa beliau adalah seorang muslim India yg dipakai oleh kolonial inggris untuk mengukuhkan penjajahannya di India.

Sebuah buku karangan Sayid Ahmad Khan bernama "Ahkam Tha'am ahlil kitab" dikarangnya dalam tahun 1866, untuk menerangkan bahwa orang islam
boleh sama-sama makan dgn inggris, walaupun agamanya
berlainan. Buku ini dapat menghilangkan kepercayaan org islam India sedari dulu yang tidak mau makan bersama inggris,
karena orang inggris itu adalah orang kafir dan Ahmad Khan
sangat berjasa kpd inggris untuk mengukuhkan penjajahannya di India.

Pada tahun 1869, yaitu setelah usianya 52 tahun ia berangkat ke london untuk menambah studinya tntang pendidikan di
dunia barat. Ahmad Khan sangat tertarik pd pendidikan barat, dan ia ingin sekali menerapkan pelajaran2 ke dlm masyarakat islam di India. Ada kira2 satu setengah tahun ia di london, dan kemudian pulang ke India untuk menyebarkan kebudayaan & pengetahuan2 inggris kpd rakyat muslim India.

Pd tahun 1877 diletakkan batu pertama untuk pendirian Sekolah Aligarh, pimpinan Ahmad Khan, Gubernur Jenderal Inggris Lord Lytton sendiri datang meletakkan batu pertama itu.

Pd tahun 1878, Universitas Aligarh memulai pelajarannya. Inilah sekolah tinggi Muslim yg modern yg bercorak barat.
Pd tahun 1888 Ahmad Khan dihadiahi lai sebuah bintang, yg mana dgn bintang itu ia berhak memakai gelaran "sir" di depan namanya, inggris sangat mencintai Ahmad Khan, terutama krn ia selalu menentang partai Kongres yg bertujuan memerdekakan India dari penjajahan kolonial Inggris.

Ia meninggal tanggal 27 maret tahun 1898 M.


B. KONSEPSI DAN PENDAPAT-PENDAPATNYA.

1. Kaum muslimin India harus mendapat pendidikan-pendidikan yang tinggi, sebagai, keadaannya orang inggris. Oleh karena itu kaum Muslimin India harus setia kepada Inggris sepenuh hati, karena Kerajaan Inggris itulah pelindung utama dari rakyat India.

2. Tidak menyukai adanya seorang Khalifah bagi seluruh kaum Muslimin di dunia, karena kaum Muslimin sudah banyak diperintah oleh kekuasaan bukan Muslim.

3. Kitab-Kitab injil yang ada sekarang tidak pernah berubah kata-katanya, tetapi yang dirubah orang hanyalah arti-artinya.

4. Agama Kristen yang dipeluk Inggris sama dengan agama Islam.

5. Nabi tak pernah mi'raj dgn jasadnya, tetapi mi'raj itu adalah "KHAYAL" dari Nabi Muhammad.

6. Mu'jizat Nabi Muhammad tidak ada, kecuali hanya Al qur'an.

7. Malaikat-malaikat itu tidak ada, hanya lambang dari kesucian & kebersihan, sebagaimana keadaannya syaitan adalah lambang sifat angkara-murka.

8. Ayam yg mati diputar lehernya tanpa disembelih, boleh dimakan & dipraktekkan oleh Ahmad Khan selama beliau mengunjungi Inggris.

9. Budak & perbudakan tidak boleh lagi sesudah Nabi wafat.

10. Isi alqur'an keseluruhannya sesuai dgn pikiran2 modern.

11. Bertaruh dibolehkan, kalau keuntungannya bukan untuk keuntungan sendiri.

12. Susunan Agama Islam itu bersifat politik, karena itu ia menentang sekalian pergerakan politik, walaupun politik berdasar Islam.

13. DLL.

Inilah konsepsi & pendirian2 Sir Sayid Ahmad Khan, yg dikatakan org sebagai seorang juru modernisasi agama bagi kaum muslimin India pada pertengahan kedua dari abad ke XIX.
Hay tamuku,Trimakasih sudah membaca 3. Sir Sayid Ahmad Khan ,Silahkan bagikan artikel 3. Sir Sayid Ahmad Khan kepada teman anda!
Share on :
 

Posting Komentar

jangan lupa di coment !!!!

 
Support : Al-Fata | Ijal Mantap |
Copyright © 2013. Goresan ijal mantap - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger