Sejarah Ringkas Faham Khawarij

Sejarah Ringkas Faham Khawarij


SEJARAH RINGKAS FAHAM KHAWARIJ

Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan siffin antara Saidina Ali dengan saidina Mu’awiyah pada goresan yang terdahulu yaitu pada RINGKASAN FAHAM SYI'AH, pihak Mu’awiyah hampir kalah lalu mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian peperangan dengan berhukum.

Mulanya Saidina Ali tidak mau menerima ajakan ini, karena hal ini sudah diduga merupakan suatu muslihat dalam peperangan.
Setiap orang yang terdesak pasti mereka akan meminta perhentian tembak menembak dan akan mengadakan perundingan.

Tetapi sebahagian anak buah Saidina Ali mendesak supaya menerima ajakan itu, dan karena itu Saidina Ali setuju saja.

Tetapi sebahagian lagi, diantara pasukan Saidina Ali ada yang tidak suka menerima ajakan tahkim itu, karena mereka menganggap bahwa orang yang hendak berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang ragu atas pendiriannya dalam kebenaran peperangan yang ditegakkannya. Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa yang melawan khalifah yang sah harus diperangi, kita berperang guna menegakkan kebenaran demi keyakinan kepada agama kita, kita berjalan diatas garis yang benar, garis yang dapat dipertanggung jawabkan kehadapan Tuhan. Kenapa kita mau berhenti perang sebelum mereka kalah, kata mereka.
Tetapi apa boleh buat peperangan sudah berhenti.

Kaum ini akhirnya membenci saidina Ali karena dianggapnya lemah dalam menegakkan kebenaran, sebagaimana mereka membenci saidina Mu’awiyah karena melawan khalifah yang sah.

Kaum inilah yang dinamakn dengan kaum khawarij, kaum yang keluar, yakni keluar dari kelompok Saidina Mu’awiyah dan keluar dari kelompok saidina Ali.

Mereka mengadakan semboyan “LA HUKMA ILLALLAHU” (tak ada hukum kecuali dari Tuhan).

Mereka menuntut supaya saidina Ali mengakui kesalahannya karena menerima tahkim atau mengakui bahwa ia sudah menjadi kafir, mereka mengancam, kalau Saidina Ali mau taubat mengakui kesalahannya, maka mereka menggabungkan diri kepada saidina Ali dalam melawan saidina Mu’awiyah, tetapi kalau tidak, maka saidina Ali dan saidina Mu’awiyah akan diperangi. Inilah garis kaum khawarij.

Saidina Ali mendapat kesulitan besar akibat kaum khawarij ini, khawarij membuat kekacauan dimana-dimana, mereka berteriak-teriak : LA HUKMA ILLALLAHU !

Dan setelah mereka meraa bahwa Saidina Ali tak akan meninggalkan pendiriannya, maka mereka semuanya meninggalkan Saidina Ali, semuanya pergi ke daerah yang bernama “HARURA”, jumlah mereka 12.000 orang.

Mereka mengangkat seorang dari mereka menjadi kepala, yaitu Abdullah Bin Wahab Ar-Rasyidi.

Mereka menamakan dirinya sebagai kaum khawarij juga, tetapi mereka mengartikan dengan arti lain, yaitu orang-orang yang pergi keluar untuk berperang menegakkan kebenaran.

Hal ini diambilnya dari sebuah firman Tuhan yang berbunyi :

ومن يخرج من بيته مهاجرا الى الله ورسوله ثم يدركه الموت فقد وقع اجره على الله.
Artinya :”barang siapa yang keluar dari rumahnya hijrah kepada Allah dan Rasul, kemudian ia wafat maka ia sudah pasti mendapat upah dari Tuhan” (An Nisa : 100).

Faham khawarij ini bertambah maju setelah melihat kegagalan saidina Ali dalam perundingan “TAHKIM”, faham khawarij dianggap benar oleh umum.

Kaum khawarij terkenal kaum yang keras, tidak pandai berlemah lembut. Mereka berjuang mati-matian untuk menegakkan fahamnya dan memberikan pengorbanan apa saja, sampai kepada jiwanya dalam menegakkan fahamnya itu.

Saking marahnya kepada saidina Ali, Mu’awiyah, ‘Amru Bin ‘Ash, maka kaum khawarij membuat kelompok untuk membunuh ketiga-tiganya secara keji yaitu memukul sampai mati pada ketika mereka hendak keluar sembahyang subuh di tempat masing-masing.

Saidina Ali ketika itu di Baghdad, Mu’awiyah di damsyiq, dan ‘Amru Bin ‘Ash di mesir.

Tiga komplotan khawarij itu berangkat menuju ketempat tiga orang masing-masing itu, Saidina Ali Bin Abi Thalib mati ditikam oleh Abdurrahman Bin Muljam, tetapi Saidina Mu’awiyah dan Amru Bin ‘Ash tak dapat dibunuh. Inilah usaha kaum khawarij yang pertama yaitu membunuh saidina Ali Kw.

Kaum khawarij kadang-kadang menamakan golongan mereka dengan kaum Syurah, artinya kaum yang mengorbankan dirinya untuk kepentingan keridhaan Allah.

Hal ini diambil mereka dari ayat :

ومن الناس من يشري نفسه إبتغآء مرضات الله.
Artinya :”Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya sebab mencari keridhaan Allah” (Al-Baqarah : 207).

Setelah Saidina Ali sebagai khalifah ke 4 mati terbunuh dan setelah Saidina Hasan menyerahkan khalifah kepada Saidina Mu’awiyah dan Saidina Husein mati dipadang karbela maka kaum khawarij tidak bertambah mundur, tetapi tambah bersemangat melawan kekuasaan Saidina Mu’awiyah, mereka membangun organisasi mereka dengan rapi sekali.

Gerakan khawarij menjadi bercabang dua : satu bermarkas di sebuah negeri yang namanya “Bathaih” yang menguasai dan mengontrol kaum khawarij yang berada di persia dan satu lagi di “Kiraman” untuk daerah sekeliling kota iraq.

Cabang kedua di arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada yaman, hadramaut dan thaif.

Cabang bathaif di kepalai oleh Nafi’ Bin Azraq dan Qathar Bin Faja’ah, sedang cabang di daerah arab dikepalai oleh Abu Thaluf, Najdah Bin ‘Ami dan Abu Fudaika, pemimpin-pemimpin kaum khawarij yang lain adalah :

  •  Urwah Bin Hudair.
  • Najdah Bin Uwaimir.
  •  Mustaurid Bin Sa’ad.
  •  Hautsarah Al Asadi.
  • Qurraib Bin Marrah.
  • Nafi’ Bin Azraq.
  • Najdah Bin ‘Amir.
  • Ubaidillah Bin Basyir.
  • Zubeir Bin ‘Ali.
  •  Qathari Bin Fuja’ah.
  •  Abdur Rabbih.
  • Dan lain-lain banyak sekali.
memang golongan ini sudah hilang dibawa arus sejarah, tetapi fahamnya masih berkeliaran di mana-mana sehingga kita harus waspada.


Mulanya kaum khawarij hanya mempersoalkan khalifah dan tahkim, tetapi kemudian merembes kepada i’tiqad atau kepercayaan, sehingga di dalam dunia islam terbentuk sebuah faham yang dinamakan “faham khawarij”.

Hay tamuku,Trimakasih sudah membaca Sejarah Ringkas Faham Khawarij ,Silahkan bagikan artikel Sejarah Ringkas Faham Khawarij kepada teman anda!
Share on :
 

Posting Komentar

jangan lupa di coment !!!!

 
Support : Al-Fata | Ijal Mantap |
Copyright © 2013. Goresan ijal mantap - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger