Sudah menjadi suatu kelaziman bagi iblis la’natillah ‘alaihi dari zaman ke zaman selalu mengganggu manusia di dalam dunia ini supaya lalai dan luput daripada beribadat kepada Allah, karena itu sudah menjadi tujuan khusus bagi iblis, jangankan kita manusia biasa, para nabi-nabi Allah pun mereka goda dengan berbagai cara, walaupun hakikatnya mereka tidak sanggup memperdayakan para nabi-nabiyullah, karena para nabi-nabi tersebut sudah ma’shum disisi Allah Swt.
Mulai dari nabi adam ‘alaihi salam dahulu sewaktu beliau masih berada didalam syurga dan masih merasakan kenikmatan syurga yang luar biasa, para iblis sudah mulai melakukan pekerjaan buruk mereka dengan cara menggoda nabi adam agar adam memakan buah-buahan yang dilarang oleh Allah untuk dimakan yaitu buah khuldi, yang sehingga nabi adam tergoda dengan rayuan iblis, karena demikian nabi adam diturunkan kedunia ini karena sudah lalai beliau dari perintah Allah disebabkan godaan iblis la’natillah ‘alaihi .
Maka kejadian yang hampir serupa dengan kejadian demikian juga terjadi pada nabi idris ‘alaihi salam, para iblis datang kepada nabi idris ‘alahi salam dengan membawa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengejek nabi idris dan mengolok-olok, yang sehingga kisah nabi idris ‘alaihi salam tersebut diabadikan didalam suatu kitab karangan syeihk Asy-Syarqawi, yang ceritanya seperti demikian :
Tersebut di dalam kitab Syarqawi ‘Alal Hud-Hudy :
جاءه اٍبليس فى صورة انسان بقشرة بيضة وهو يخيط حلة, ويقول فى كل دخلة ابرة وخرجتها سبحان الله والحمد الله فقال هل الله تعالى بقادر ان يجعل الدنيا فى هذه القشرة. فقال قادر ان يجعل الدنيا فى سم أى خرق هذه الابرة ونحس احدى عينه فصار اعوار..
Terjadilah suatu kisah diantara nabiyullah Idris ‘alaihi salam dengan iblis la’natillah ‘alaihi pada suatu hari, dimana pada masa itu nabiyullah Idris ‘alaihi salam sedang menjahit pakain baru.
Memang sudah menjadi pekerjaan yang lazim menjahit itu bagi nabiyullah Idris ‘alaihi salam, yang sehingga beliau sering menjahit pakaian orang-orang miskin tanpa mengambil upah sedikit pun.
Namun walaupun nabiyullah Idris selalu sibuk dengan pekerjaannya yaitu menjahit pakaian tapi beliau juga tidak pernah luput daripada mengingat / berzikir kepada Allah Swt. Yang sehingga beliau disamping menjahit beliau selalu berzikir kepada Allah dengan mengucapkan “subhanaallah wal hamdulillah” pada tiap-tiap satu kali jahitan, maka bayangkan bila dalam satu hari beliau menyelesaikan pekerjaannya berjumlah satu pakaian, maka berapa jahitan yang sudah beliau lakukan ?? dan berapa zikirkah yang sudah beliau ucapkan ?? subhanallah !!!
Maka sewaktu nabi Idris sedang asyiknya berzikir kepada Allah sambil menjahit pakaian baru, datanglah seorang iblis yang menyerupai seorang manusia dengan membawakan sebutir kulit telur ditangannya, maka iblis itu bertanya kepada nabiyullah Idris ‘alaihi salam :”wahai nabiyullah idris ‘alaihi salam, apakah Allah Swt yang anda anggap sebagai Tuhan itu sanggup memasukkan dunia ini kedalam kulit telur yang saya pegang ini ???
Lalu nabi Idris ‘alaihi salam menjawab pertanyaan iblis tersebut dengan jawaban yang lebih aneh lagi, beliau mengatakan :”jangankan memasukkan dunia ini kedalam kulit telur tersebut,, memasukkan dunia ini saja kedalam lobang jarum di tanganku ini, Allah pun sanggup melakukannya, karena Allah maha kuasa diatas segala sesuatu, lalu nabiyullah Idris setelah menjawab seperti demikian, tanpa basa basi beliau mengambil jarum jahitan ditangannya itu dan langsung menusukkan ke salah satu mata si iblis la’natillah ‘alaihi tersebut, dan akhirnya iblis tersebut menjadi buta”.
*** Lalu Imam Asy’ari menerangkan lebih jelas tentang jawaban diatas, Berkata Imam Asy’ari Rahimallahu:
Jawaban nabiyullah idris tersebut sangat simple/ijmal, dan harus diperjelas dengan secara tafsili (terperinci).
Apabila yang dimaksud oleh yang bertanya adalah dunia ini seperti hakikatnya yaitu besar dan kulit telur juga seperti hakikatnya yaitu kecil, maka demikian itu mustahil pada akal, sesuatu yang sya_annya (bentuknya) besar bisa masuk kedalam sesuatu benda yang berbentuk kecil.
Namun apabila yang dimaksud oleh yang bertanya Adalah, apakah Allah sanggup mengecilkan dunia ini, yang sehingga bisa dimasukkan kedalam kulit telur ini ?? atau apakah Allah bisa membesarkan kulit telur ini yang sehingga dunia ini bisa dimasukkan kedalamnya ??
Maka kalau demikian yang dimaksudkan, maka itu tidak mustahil pada akal
Tetapi oleh nabi idris ‘alaihi salam tidak menjawab pertanyaan iblis tersebut dengan terperinci sebagaimana yang telah dijelaskan oleh imam Asy’ari, karena iblis tersebut bertanya bukan untuk tujuan mengetahui persoalan tersebut, tapi pertanyaan itu dilemparkan kepada nabi idris a’laihi salam dengan niat memperolok-olok/mengejek nabi idris ‘alaihi salam. Maka jawaban yang pantas bagi orang yang bertanya seperti demikian adalah seperti yang dilakukan oleh nabi idris ‘alaihi salam tersebut..
Posting Komentar
jangan lupa di coment !!!!